Pemasangan kabel sebenernya
gampang-gampang susah, yuk kita coba mempelajari cara crimping kabel UTP dengan
Konektor RJ45.
Bahan-bahan
yang dibutuhkan antara lain :
1.
Konektor RJ45
Ini Konektor yang akan menancap ke
setiap perangkat yang akan dihubungkan, pemasangan harus mantap supaya
komunikasi data juga bisa maksimal.
2.Kabel
UTP
Ini kabel penghubung kita. Kabel UTP
sebenernya ada beberapa kategori, biasanya yang dipake untuk LAN itu cat 5 dan
6.
3.
Crimping Tool
Perangkat penting juga nih,
digunakan untuk memasang kabel UTP ke konektor.
4.
Kabel Tester
Untuk memastikan kabel yang sudah
dibuat bisa digunakan, bisa menggunakan alat ini.
Oke deh, barang-barang sudah siap…
mari kita mulai crimping…
·
Kupas kulit kabel luar secukupnya,
sisakan sekitar 2cm.
·
Ada 2 tipe crimping kabel (yg gwe tau) yaitu CROSSOVER dan STRAIGHT.
· Urutkan kabel sesuai jenis kabel
yang akan dibuat (cross atau straight) ratakan bagian depan sebelum di masukan
kedalam konektor.
· Masukan kabel kedalam konektor RJ45
dengan posisi konektor menghadap ke atas (pengait konektor diposisi bawah) dan
posisi pin no 1 di paling kiri.
· Kencangkan jepitan konektor pada
kabel dengan menggunakan crimping tool. sampai bunyi klik.
·
Test kabel yang baru dibuat dengan
menggunakan kabel tester.
Dari 8 kabel (4 pair) kabel UTP,
yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (dua pair). dua kabel untuk TX atau
transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data. Walaupun hanya empat
kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil kabel mana saja
yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua pasang. Tanda
kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan memiliki warnraigh a / stripe yang sama. Menurut
standar TIA/EIA-568-B pasangan kabel yang dipakai adalah pasangan orange-orange
putih dan hijau-hijau putih. Sementara pin yang dipakai dari delapan pin yang
dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah Pin nomor 1-2 untuk TX, dan pin nomor 3-6
untuk RX. sementara nomor 4-5-7-8 tidak
terpakai untuk transmit dan receive data.
Standar 568 A memiliki kode warna
kabel :
1. Putih hijau
2. Hijau
3. Putih oranye
4. Biru
5. Putih biru
6. Oranye
7. Putih coklat
8. Coklat
Standar 568 B memiliki kode warna
kabel :
1. Putih oranye
2. Oranye
3. Putih hijau
4. Biru
5. Putih biru
6. Hijau
7. Putih coklat
8. Coklat
(Kabel diurut dari sebelah kiri,
gagang pengait konektor ada dibawah)
Nah, kalo udah gini jelaskan… apa
yang disebut kabel straight dan apapula yang dibilang kabel cross….
STRAIGHT
: kondisi dimana kedua ujung kabel memiliki urutan warna
yang sama (A-A atau B-B). Biasanya dipakai dari switch ke PC.
CROSSOVER
: kondisi dimana kedua ujung kabel memiliki urutan
berbeda (A-B atau B-A). Biasanya dipakai dari PC ke PC.
Kabel UTP merupakan salah satu media
transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena
harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai
namanya Unshielded Twisted Pair
berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted
pair)tanpa pelindung (unshielded).
Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.
Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair).
Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi
katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
·
Kabel
UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
·
Kabel
UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
·
Kabel
UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
·
Kabel
UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
·
Kabel
UTP Category 5
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
·
Kabel
UTP Category 5e
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
·
Kabel
UTP Category 6
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
·
Kabel
UTP Category 7gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal
400 MHz
Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat
dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer
terutama LAN, yaitu Straight Trhough Cable dan Cross Over Cable
Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standard kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A
Contoh penggunaan kabel straight
adalah sebagai berikut :
1
Menghubungkan antara computer dengan
switch
2
Menghubungkan computer dengan LAN
pada modem cable/DSL
3
Menghubungkan router dengan LAN pada
modem cable/DSL
4
Menghubungkan switch ke router
5
Menghubungkan hub ke router
Kabel
cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standart kabel Cross Over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standart kabel Cross Over
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
6 Menghubungkan 2 komputer secara langsung
7
Menghubungkan 2 buah switch
8
Menghubungkan 2 buah hub
9
Menghubungkan switch dengan hub
10 Menghubungkan
komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada
kabel UTP ini (baik pada kabel straightmaupun
cross over) hanya 4 buah saja yang
digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan
6.
Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP, Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester
Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP, Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester
Praktek membuat kabelStraight
11 Kupas
bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
12 Buka
pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B
13 Setelah
urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
14 Masukan
kabel yang sudah lurus dan sejajar
tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah
benar.
15 Lakukan
crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin
(kuningan) pada konektor RJ-45 sudah
“menggigit” tiap-tiap kabel.
16 Setelah
selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
17 Langkah
terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan
LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke
masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu
LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
18 Dibawah
ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan
benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel
dari kiri ke kanan
Demikianlah sekilas penjelasan tentang
kabel UTP, category kabel UTP, standar urutan kabel straight dan cross
over dan cara membuat kabel jaringan
straight menggunakan crimping tools, semoga bisa membantu.
Menyambung kabel UTP dengan kabel USB
Alat dan bahan :
1
Kabel USB ( yang bagus ya gan...!!!!
:D )
2 Kabel UTP ( yang bagus juga ya
gan...!!!! :D ) kira-kira dengan panjang 10M aja lah gan
3
Gunting, Solder+timah nya lah gan,
Isolasi plastik, Tang ptong / pisau
Langkah-langkahnya :
4
Potong kabel USB yang masih utuh
tadi gan...jangan ragu-ragu,rusakkan bisa beli lagi gan...heheheheee....
5
Pisah kan kabel-kabel yang ada dalam
kulit kabel, dimana terdapat 4 kabel warna ( hitam, merah, putih, hijau )
6
Potong juga kabel UTP nya jadi 2
bagian gan..!!!!
7 Dalam kulit kabel UTP terdapat 8
kabel warna ( orange-putih orange, hijau-putih hijau, biru-putih biru,
coklat-putih coklat )
Susunan hubungan antara kabel USB (
jantan/betina ) dengan UTP
Kabel buat data
Hijau ( UTP ) ====> Hijau ( USB ) data +
Putih hijau ( UTP ) ====> Putih (
USB ) data -
Kabel penyalur daya ( power )
Orange ( UTP ) ====> Merah ( USB
) tegangan +5v
Sisa kabel UTP ====> Hitam ( USB
) tegangan - ( ground )
Catatan :
·
kabel putih orange ( UTP ) juga bisa
di gabung dengan kabel orange ( UTP )
· Jika sewaktu kabel yang sudah siap
dihubungkan di colokan ke PC, laptop/notebook tampil pesan " USB not
recognized " ada 2 alternatif :
8
Disable usb2.0 melalui device
manager
9
Disable usb2.0 melalui bios
Kabel Jaringan UTP Straight dan Cross Over
Kabel UTP
merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat
sebuah jaringan local (Local Area
Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup
bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded
Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded).
Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.
Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk
contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:
Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan
kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin
rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
·
Kabel
UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
·
Kabel
UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
·
Kabel
UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
·
Kabel
UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
·
Kabel
UTP Category 5
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
·
Kabel
UTP Category 5e
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
·
Kabel
UTP Category 6
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
·
Kabel
UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi
signal 400 MHz
Dalam jaringan lan atau yang umumnya
menggunakan Ethernet dikenal 2 jenis kabel jaringan yaitu STRAIGHT dan CROSS ,
dimana keduanya memiliki fungsi konektifitas yang berbeda dalam jaringan. Kabel
STRAIGHT umumya digunakan untuk mengghubungakan koneksi dari Port pada Switch /
Hub , dan kabel CROSS biasa digunakan untuk koneksi point to point antar 2
komputer yang di hubungkan lewat ethernet Card.
Untuk membedakan kabel CROSS dan STRAIGHT adalah dengan melihat susunan warna pin pada konektor RG 45 yang terdiri dari 8 warna yang berbeda. saya akan jelaskan cara penyusunan warna yang paling umum digunakan untuk terminasi kabel Straight dan Cross ( Standar International ) . 8 warna yang biasanya digunakan adalah Orange (O), Putih Orange (PO), Biru (B), Putih Biru (PB), Hijau (H), Putih Hijau (PH), Coklat (C), Putih Coklat (PC) . untuk beberapa jenis kabel kualitas tertentu biasanya hanya menggunakan single color untuk semua pin, anda harus extra hati-hati melakukan terminasi untuk kabel jenis ini.
1. Kabel STRAIGHT
Untuk melakukan terminasi kabel straight biasanya beberapa orang menerapkan cara twin side yaitu menyamakan susunan antara kedua ujung konektor tanpa memperhatikan susunan warna yang dipakai.
yang kita gunakan disini adalah susunan warna menurut standart international,kenapa saya bilang standart international, karena dalam kurikulum dasar yang diterapkan cisco academy standart ini pasti digunakan dan sebagai basic knowlegde untuk seorang teknisi jaringan atau engineer ututan ini mutlak dipahami.
Contoh penggunaan kabel straight
adalah sebagai berikut :
1
Menghubungkan antara computer dengan
switch
2
Menghubungkan computer dengan LAN
pada modem cable/DSL
3
Menghubungkan router dengan LAN pada
modem cable/DSL
4
Menghubungkan switch ke router
5
Menghubungkan hub ke router
2. Kabel CROSS
Apabila dalam melakukan terminasi
pada kabel CROSS anda tidak menggunakan standar yang ditentukan atau karena
kabel yang anda gunakan hanya memiliki 1 warna untuk tiap pinya, yang harus
anda ingat adalah urutannya.
kabel cros adalah kabel yang memiliki urutan warna yang berbeda pada kedua ujung konektor, susunan mana saja yang membedakan nya ? dari susunan warna yang telah anda susun anda hanya tinggal menukar urutan pin / warna di salah satu ujung konektor yang anda pasang dimana urutan warna yang ditukar adalah urutan ke 1 dengan yang ke 3 dan urutan warna yang ke 2 dengan yang ke 6 . ( 1,3 ) ( 2,6 )
kabel cros adalah kabel yang memiliki urutan warna yang berbeda pada kedua ujung konektor, susunan mana saja yang membedakan nya ? dari susunan warna yang telah anda susun anda hanya tinggal menukar urutan pin / warna di salah satu ujung konektor yang anda pasang dimana urutan warna yang ditukar adalah urutan ke 1 dengan yang ke 3 dan urutan warna yang ke 2 dengan yang ke 6 . ( 1,3 ) ( 2,6 )
Contoh penggunaan kabel cross over
adalah sebagai berikut :
6
Menghubungkan 2 buah komputer secara
langsung
7
Menghubungkan 2 buah switch
8
Menghubungkan 2 buah hub
9
Menghubungkan switch dengan hub
10 Menghubungkan
komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada
kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun
cross over) hanya 4 buah saja yang
digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan
6.
Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP, Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester
Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP, Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester
Praktek
membuat kabel Straight
11 Kupas
bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
12 Buka
pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B
13 Setelah
urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
14 Masukan
kabel yang sudah lurus dan sejajar
tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah
benar.
15 Lakukan
crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin
(kuningan) pada konektor RJ-45 sudah
“menggigit” tiap-tiap kabel.
16 Setelah
selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
17 Langkah
terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan
LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke
masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu
LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
18 Dibawah
ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan
benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel
dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas
ke bawah).
Kabel
UTP dan Jenis Jenis nya
Jenis Kabel UTP
Ada berbagai jenis standar kabel UTPyang digunakan secara luas untuk audio dan komunikasi data. UTP dikelompokkan dengan istilah “Category” dan oleh karena itu nama tipe UTP diawali dengan CAT (diambil dari kata “Category“). Semakin tinggi kategori, semakin rapat lilitan ke-delapan pasang kabel yang ada dalam isolator kabel UTP. Semakin rapat lilitan kabel ini, berarti semakin tinggi bandwidth efektif dan kapasitas output yang dapat dicapai. Semakin tinggi Kategori juga berarti semakin jauh pula jangkauan sinyal yang bisa disalurkan oleh kabel serta semakin kecil resiko hilangnya sinyal. Jaringan kabel data, baik analog maupun digital, dapat dianalogikan persis seperti jalur pipa PDAM sebagai jaringan penyalur air. Logikanya semakin besar volume air yang akan disalurkan, semakin besar pipa yang harus disediakan. Karena kita semua paham bahwa secara teori, pipa besar dapat menyalurkan volume air yang besar pula. Namun ada satu lagi pemahaman penting yang menarik untuk dicermati. Dalam jaringan data, jika ada satu titik saja dalam sirkuit atau network karena suatu hal menjadi lambat, maka biasanya keseluruhan sirkuit atau network tersebut akan terpengaruh. Dalam contoh analogi saluran air, jika Anda memiliki pipa berukuran 4″ yang menyalurkan air dari satu titik ke titik lain, air akan mengalir dengan stabil dalam jarak yang jauh. Namun jika air mengalir beberapa meter melalui pipa berukuran 4″, kemudian ada bagian kecil yang dipersempit menjadi berukuran 1″ maka otomatis output air yang diterima oleh ujung yang lain dari pipa hanyalah sebesar volume air yang dapat melewati pipa 1″, bahkan setelah selanjutnya diperbesar kembali menjadi 4″. Dengan juga halnya dalam jaringan. Jika Anda memiliki jaringan yang dirancang untuk mentransfer data dengan kecepatan 100Mbps namun Anda melakukan kesalahan kecil dengan memilih kabel yang tidak tepat, memotong kabel dengan keliru, atau membuat konektor dengan kualitas rendah maka keseluruhan jaringan akan menjadi lambat. Penurunan kecepatan ini terkunci pada kecepatan titik terendah dari keseluruhan koneksi jaringan. Dalam dunia hardware kondisi ini sering disebut sebagai bottle-neck. Trus bagaimana cara memilih kabel yang tepat? Silakan cermati kategori Kabel UTP yang banyak beredar berikut ini: Kabel UTP jenis CAT3 Kabel kategori 3 adalah kabel standar yang digunakan dalam industri telekomunikasi. Selama beberapa tahun belakangan tipe kabel ini masih digunakan secara luas di seluruh industri telekomunikasi. Kabel tipe ini bisa membawa data dengan kecepatan lebih dari 10Mbps. Untuk kepentingan transfer data dalam sirkuit audio atau transfer data kecepatan rendah biasanya cukup digunakan tipe kabel CAT3. Kategori kabel ini banyak diminati karena relatif murah dan tersedia dalam berbagai pilihan dari segi jumlah isi inti kabel dalam 1 unit kabel UTP. Ada beberapa pilihan kabel yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Ada yang berisi 2-pasang, 4-pasang, 6-pasang, 16-pasang, 25-pasang bahkan lebih. Konduktor dalam kabel ini terdiri dari beberapa kawat yang dililit berpasangan dengan isolator kabel yang dilengkapi dengan kode warna. Kode warna dari pasangan kabel yang ada pada CAT3 dimulai dengan “putih/biru” sebagai pasangan pertama dan dilanjutkan dengan urutan kode warna grafik sesuai jumlah pasangan kabel. Kabel UTP jenis CAT5 Kabel kategori 5 dipilih menjadi standar kabel UTP semenjak pertama kali kabel UTP populer dan digunakan untuk aplikasi komunikasi jaringan/data. Kabel CAT5 biasanya terdiri dari empat pasang kabel. Kabel ini diperuntukkan bagi aplikasi data hingga 100MHz. Tapi, meski kabel data UTP umumnya dinamakan “kabel CAT5″, Jangan keliru antara CAT5 dengan CAT5E. Kabel CAT5 sangat identik dengan kabel CAT5E kecuali bahwa kabel CAT5E memiliki standar keseragaman dan kerapatan lilitan pasangan kabel yang lebih tinggi. Kabel UTP jenis CAT5E Kabel Kategori 5E adalah standar industri baru untuk instalasi kabel data UTP. Kabel ini biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel. Rating bandwidth kabel CAT5E adalah 100Mbps, namun bandwith maksimalnya bisa mencapai 1000Mbps jika diinstall dengan standar kualitas yang ketat. Saat ini CAT5E adalah standar baru untuk semua konstruksi kabel UTP. Oleh karenanya saat ini kabel CAT5E sudah tersedia secara luas dengan kualitas yang lebih tinggi daripada CAT5 dengan harga dasar yang hampir sama seperti CAT5. Bahkan beberapa perusahaan sudah menghentikan penggunaan kabel CAT5 dalam instalasi jaringan mereka. Kabel UTP jenis CAT6 Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. Kabel CAT6 biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel tembaga. Jika Anda melakukan instalasi jaringan 1000Mbps atau Gigabit LAN, tak ada pilihan lain, kabel UTP tipe inilah yang harus digunakan. |
No comments:
Post a Comment